TRIBUN-VIDEO.COM - Politisi Demokrat Jansen Sitindaon mengaku sempat habis-habisan mendukung pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Atas dukungan yang ia berikan, Jansen Sitindaon bahkan mengaku sampai dibenci warga di kampung halamannya sendiri.
Tak hanya dibenci warga, Jansen Sitindao yang maju di Pemilihan Legislatif 2019 mengatakan ia hanya mengaku dapat 1.000 suara di kampung halamannya.
"Kalau ditanya sikap pribadi saya sebagai kader, maka saya sungguh sudah tidak nyaman dengan keadaan ini. Saya pribadi akan pamit baik-baik mundur dari barisan pak Prabowo ini."
Curahan hati soal kampung halaman itu, diungkapkan Jansen Sitindaon saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Malam, tvOne, Sabtu (8/6/2019).
Jansen Sitindaon menegaskan masih fokus pada proses pemilu yakni megajukan gugatan Partai Demokrat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Tapi yang kami pahami per saat ini Partai Demokrat juga masih ikut satu lagi tahapan pemilu kita di MK." tambahnya.
Jansen Sitindaon menjelaskan Demokrat mengajukan 77 gugatan ke MK terkait hasil Pileg 2019.
"Partai di MK saat ini mengajukan 77 gugatan terkait hasil pileg, artinya per saat ini fokus Demokrat masih di pemilu, tapi di pileg," kata Jansen Sitindaon.
Jansen Sitindoan kemudian mengaku dirinya bersama Demokrat telah berjuang keras untuk menangkan Prabowo-Sandiaga walau di ujung penghitungan masih tetap kalah.
"Kalau bicara 8 bulan kemarin (masa kampanye) sudah habis-habisan Partai Demokrat ini," kata Jansen Sitindaon.
Selain itu, Jansen Sitindaon juga beranggapan telah menghabiskan banyak tenaga serta cara untuk mendukung Prabowo-Sandi.
Namun, akhirnya Demokrat menjadi partai koalisi yang mengalami penurunan suara di pemilihan legislatif (pileg).
Penurunan suara Demokrat dianggap pemilih dari kaum minoritas untuk Demokrat beralih dukungan karena isu politisasi agama yang kencang terdengar dari kubu 02.
Jansen Sitindoan lantas mengaku dirinya dibenci di kampung halamannya.
Tak hanya itu ia juga diberi 1.000 suara untuk pileg karena Demokrat memutuskan untuk berkoalisi dengan Prabowo Subianto.
"Saya ini habis-habisan 8 bulan kemarin, saya ini bukan hanya tidak dipilih orang di kampung saya ini, malahan dibenci, tempat lahir saya itu hanya memberikan 1.000 suara ke saya karena saking bencinya saya mendukung Pak Prabowo," tambahnya. (TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dukung Prabowo, Politikus Demokrat Ini Akui Dibenci di Kampungnya: Hanya Terima 1.000 Suara, https://jakarta.tribunnews.com/2019/0....
Atas dukungan yang ia berikan, Jansen Sitindaon bahkan mengaku sampai dibenci warga di kampung halamannya sendiri.
Tak hanya dibenci warga, Jansen Sitindao yang maju di Pemilihan Legislatif 2019 mengatakan ia hanya mengaku dapat 1.000 suara di kampung halamannya.
"Kalau ditanya sikap pribadi saya sebagai kader, maka saya sungguh sudah tidak nyaman dengan keadaan ini. Saya pribadi akan pamit baik-baik mundur dari barisan pak Prabowo ini."
Curahan hati soal kampung halaman itu, diungkapkan Jansen Sitindaon saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Malam, tvOne, Sabtu (8/6/2019).
Jansen Sitindaon menegaskan masih fokus pada proses pemilu yakni megajukan gugatan Partai Demokrat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Tapi yang kami pahami per saat ini Partai Demokrat juga masih ikut satu lagi tahapan pemilu kita di MK." tambahnya.
Jansen Sitindaon menjelaskan Demokrat mengajukan 77 gugatan ke MK terkait hasil Pileg 2019.
"Partai di MK saat ini mengajukan 77 gugatan terkait hasil pileg, artinya per saat ini fokus Demokrat masih di pemilu, tapi di pileg," kata Jansen Sitindaon.
Jansen Sitindoan kemudian mengaku dirinya bersama Demokrat telah berjuang keras untuk menangkan Prabowo-Sandiaga walau di ujung penghitungan masih tetap kalah.
"Kalau bicara 8 bulan kemarin (masa kampanye) sudah habis-habisan Partai Demokrat ini," kata Jansen Sitindaon.
Selain itu, Jansen Sitindaon juga beranggapan telah menghabiskan banyak tenaga serta cara untuk mendukung Prabowo-Sandi.
Namun, akhirnya Demokrat menjadi partai koalisi yang mengalami penurunan suara di pemilihan legislatif (pileg).
Penurunan suara Demokrat dianggap pemilih dari kaum minoritas untuk Demokrat beralih dukungan karena isu politisasi agama yang kencang terdengar dari kubu 02.
Jansen Sitindoan lantas mengaku dirinya dibenci di kampung halamannya.
Tak hanya itu ia juga diberi 1.000 suara untuk pileg karena Demokrat memutuskan untuk berkoalisi dengan Prabowo Subianto.
"Saya ini habis-habisan 8 bulan kemarin, saya ini bukan hanya tidak dipilih orang di kampung saya ini, malahan dibenci, tempat lahir saya itu hanya memberikan 1.000 suara ke saya karena saking bencinya saya mendukung Pak Prabowo," tambahnya. (TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dukung Prabowo, Politikus Demokrat Ini Akui Dibenci di Kampungnya: Hanya Terima 1.000 Suara, https://jakarta.tribunnews.com/2019/0....
Politisi Demokrat Pamit akan Mundur: Warga Kampung Saya Benci Saya Dukung Pak Prabowo camera iphone 8 plus apk | |
5 Likes | 5 Dislikes |
650 views views | 107K followers |
News & Politics | Upload TimePublished on 10 Jun 2019 |
Không có nhận xét nào:
Đăng nhận xét